MAKALAH
KOMUNIKASI
“MEMAHAMI
DIRI SENDIRI DAN JOHARY WINDOW”

Dosen
Pembimbing :
Mery
Ramadani SKM,MKM
Kelompok
3 :
Mutia Sari
Dilla Syamola
Delfa Roza Silvia
Lailatul Rahmi
Rifki Aulia Penata
|
1210333001
1210333005
1210333009
1210333010
1210333018
|
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
ANDALAS
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “MENGENAL DIRI
SENDIRI DAN JOHARY WINDOW” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas dasar-dasar epidemiologi.
Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada dosen mata kuliah komunikasi, Ibu Mery Ramadani,SKM,MKM ,
serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga bantuan dan kerjasama yang
telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh kemampuan penulis, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat
menyempurnakan makalah ini.
Padang, November 2013
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam
kehidupan sosial, setiap orang (individu) dengan orang lain (individu lain)
selalu berinteraksi karena semua orang atau manusia adalah makhluk sosial yaitu
makhluk yang selalu membutuhkan orang lain. Proses interaksi sosial terjadi
melalui kontak sosial dan komunikasi. Tanpa keduanya,proses interaksi sosial
takkan pernah terjadi karena keduanya merupakan syarat mutlak untuk melakukan
interaksi. Kontak sosial dapat terjadi walaupun tanpa komunikasi.
Dalam
berkomunikasi seharusnya seorang komunikator mengetahui siapa dirinya dan siapa
lawan yang di ajaknya untuk berkomunikasi. Maka oleh sebab itu, diperlukan
untuk mempelajari teory johari window. Dimana seseorang dapat melihat siapa
dirinya dari segala kekurangan dan kelebihan. Dari sifat uang tertutup sampai
sifat yang terbuka diketahui oleh orang lain. Hal ini sangat dibutuhkan dalam
berkomunikasi. Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif.
1.2 Rumusan masalah
a. Pengertian
konsep diri
b. Aplikasi
teori Johary Window
1.3 Tujuan penulisan
a. mahasiswa dapat mengaplikasikan teori johary
window dalam berkomunikasi
b.
mahasiwa dapat mengetahui konsep diri
c.
untuk memenuhi tugas pengantar komunikasi
BAB II PEMBAHASAN
2.1 MENGENAL DIRI SENDIRI
A. KONSEP DIRI
Konsep diri
adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita yang kita dapat dari informasi
orang lain kepada kita. Konsep diri paling bias dipengaruhi oleh lingkungan
keluarga dan orang-orang di sekeliling kita. Konsep diri merupakan faktor yang
sangat penting dan menentukan dalam komunikasi antar pribadi. Kunci
keberhasilan hidup adalah konsep diri positip. Konsep diri memainkan peran yang
sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri
dapat dianalogikan sebagai suatu operating system yang menjalankan suatu
komputer. Terlepas dari sebaik apapun perangkat keras komputer dan program yang
di-install, apabila sistem operasinya tidak baik dan banyak kesalahan maka
komputer tidak dapat bekerja dengan maksimal. Hal yang sama berlaku bagi
manusia.
Konsep diri
adalah sistem operasi yang menjalankan komputer mental, yang mempengaruhi
kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri ini setelah ter-install akan masuk di
pikiran bawah sadar dan mempunyai bobot pengaruh sebesar 88% terhadap level
kesadaran seseorang dalam suatu saat. Semakin baik konsep diri maka akan
semakin mudah seseorang untuk berhasil. Demikian pula sebaliknya.
Kita dapat
melihat konsep diri seseorang dari sikap mereka. Konsep diri yang jelek akan
mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak
berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri
bodoh, rendah diri, merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk
sukses, pesimis, dan masih banyak perilaku inferior lainnya.
Sebaliknya orang
yang konsep dirinya baik akan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru,
berani sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga,
berani menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positip, dan dapat
menjadi seorang pemimpin yang handal.Komunikasi sebagai kegiatan sehari-hari
yang dilaksanakan individu berhubungan erat dengan perilaku individu itu
sendiri. Perbedaan perilaku individu dalam melakukan komunikasi dan atau
berhubungan dengan orang lain merupakan situasi yang berkaitan dengan
psikologis individu. Komunikasi
juga berkaitan dengan asumsi manusia. Contohnya seorang anak kecil akan merasa
takut dan terancam bila ia tidak memahami hal yang terjadi disekitarnya.
Teori
untuk mengetahui latar belakang sikap, perilaku dan asumsi individu :
Ø TEORI
PSIKODINAMIKA
·
Berasal dari Sigmund
Freud, asal kata Psiche: pikiran, namun mencakup perasaan, pengalaman masa
lalu, roh dan jiwa. kata Dinamic: mengacu pada pandangan bahwa psikis individu
bersifat dinamis, tidak statis.
·
Teori psikodinamika
adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian.
Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan
aspek-aspek internal lainnya. Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian
berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebut,
yang pada umumnya terjadi pada anak-anak dini.
·
Teori dasar Freud
menekankan pada dorongan insting dari individu untuk melakukan hubungan, baik
internal maupun eksternal. Hal ini menunjukkan bahwa gaya komunikasi kita
dengan orang lain sangat dipengaruhi oleh bagaimana kita berkomunikasi dengan
diri kita sendiri
Ø TEORI
PERILAKU
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan
hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan
respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku
meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Skinner
(1938);
Teori Operant Conditioning :
Organisme akan membuat hubungan dengan stimulus dan
respon serta hasil yang akan didapatkan
bisa positif ataupun negatif.
Ø TEORI
HUMANISTIK
Maslow (1954), hirarki kebutuhan manusia, harus
dipenuhi untuk mengembangkan potensi dalam diri manusia.
Carls Rogers, manusia memiliki dorongan dari dalam
diri untuk berkembang dan bertumbuh menuju kematangan, yang akan menyebabkan
individu mampu mengaktualisasikan kapasitas (potensi) yang dimilikinya.
4
Prinsip Teori Humanistik
( Atkinson, 1990)
( Atkinson, 1990)
·
Manusia; central
interest, menekankan bahwa manusia bukan semata-mata objek yg berespon terhadap
lingkungan ketika diberikan penghargaan (reinforcement), namun manusia adalah
makhluk dinamis yang mampu membentuk lingkungannya dan mampu berespon t erhadap
lingkungannya itu.
·
Perilaku manusia adalah
aspek yang penting untuk diselidiki, manusia memiliki kemampuan untuk memilih
dan memiliki kreativitas.
·
Subjektivitas lebih
penting dr pd Objektivitas. Pengalaman manusia dan subjektivitas lebih penting
dari pada objektivitas.
·
Nilai Kemanusiaan,
pandangan tentang manusia terletak pada integritas dan keunikan manusia.
2.2 JOHARI WINDOW
Jendela Johari (Johari Window) adalah konsep
komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry Ingram (karenanya
disebut Johari). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat saling
pengertian antarorang yang berinteraksi. Jendela Johari ini mencerminkan
tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi dalam empat kuadran, Kuadran-kuadran
tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:
• Open
Adalah informasi
tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama, jabatan,
pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai sebuah hubungan,
kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama
maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertical sehingga
mengurangi hidden area.
Makin besar open
area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita. Menggambarkan
keadaan atau hal yang diketahui diri sendiri dan orang lain. Hal-hal tersebut
meliputi sifat-sifat, perasaan-perasaan, dan motivasi-motivasinya.
Orang yang
“Open” bila bertemu dengan seseorang akan selalu membuka diri dengan menjabat
tangan atau secara formal memperkenalkan diri bila berjumpa dengan seseorang.
Diri yang terbuka, mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri demikian
juga orang lain diluar dirinya dapat mengenalinya. (Open) merujuk kepada
perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan
orang lain.
• Blind
Disebut “Blind”
karena orang itu tidak mengetahui tentang sifat-sifat, perasaan-perasaan dan
motivasi-motivasinya sendiri padahal orang lain melihatnya. Sebagai contoh, ia
bersikap seolah-olah seorang yang sok akrab, padahal orang lain melihatnya
begitu berhati-hati dan sangat tertutup, tampak formal dan begitu menjaga jarak
dalam pergaulan.
Orang ini sering
disebut sebagai seseorang yang buta karena dia tidak dapat melihat dirinya
sendiri, tidak jujur dalam menampilkan dirinya namun orang lain dapat melihat
ketidak tulusannya. yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi
kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya
menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain,
blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita
yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim. (Blind) merujuk kepada perilaku,
perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui
oleh diri kita sendiri.
• Hidden
Adalah berisi
informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi
ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga,
kesehatan, dll.
Dengan tidak
berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam
berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan
mengurangi tingkat kepercayaan orang. Ada hal-hal atau bagian yang saya sendiri
tahu, tetapi orang lain tidak. Hal ini sering teramati, ketika seseorang
menjelaskan mengenai keadaan hubungannya dengan seseorang. “Saya ingat betul
bagaimana rasanya dikhianati pada waktu itu, padahal aku begitu
mempercayainya”. Luka hati masa lalunya tidak diketahui orang lain, tetapi ia
sendiri tak pernah melupakannya. (Hidden)
merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita
sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.
• Unknown
Adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak
mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain
melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan.
Misalnya ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga
kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan
mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar
dari pengalaman. (Hidden) merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang
diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi tidak diketahui oleh orang lain.
Yang dimaksud
dengan daerah publik adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh
dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang
diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam
berhubungan interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak
mampu memahami tentang diri, sehingga orang ini seringkali menyinggung perasaan
orang lain dengan tidak sengaja. Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat
hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang
lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/menutup dirinya. Informasi tentang
dirinya disimpan rapat-rapat.
Daerah yang
tidak disadari membuat bagian kepribadian yang direpres dalam ketidaksadaran,
yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Namun demikian
ketidaksadaran ini kemungkinan bisa muncul.
Oleh karena adanya perbedaan individual, maka
besarnya masing-masing daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain. Dikatakan
“Unknown”, karena baik yang bersangkutan, maupun orang lain dalam kelompoknya
tidak mengetahui hal itu secara individu. Sepertinya semua serba misterius
Jendela Johari
juga bisa menjelaskan tingkat keterbukaan seseorang terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain. Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk
melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan,
dan motif kita.
Model yang
diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk
mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses
komunikasi.
Joseph Luft
berpendapat bahwa kita harus terus meningkatkan self-awareness kita dengan
mengurangi ukuran dari Kuadran 2-area Blind kita. Kuadran 2 merupakan area
rapuh yang berisikan apa yang orang lain ketahui tentang kita, tapi tidak kita
ketahui, atau lebih kita anggap tidak ada dan tidak kita pedulikan.
Mengurangi are
Blind kita juga berarti bahwa kita memberbesar Kuadran 1 kita-area Open, yang
dapat berarti bahwa self-awareness serta hubungan interpersonal kita mungkin
akan mengalami peningkatan.
Oleh karena adanya perbedaan individual, maka
besarnya masing-masing daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa
diri kita yang kita dapat dari informasi orang lain kepada kita. Konsep diri
paling bias dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan orang-orang di sekeliling
kita. Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam
komunikasi antar pribadi. Kemudian jendela Johari (Johari Window) adalah konsep
komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harry Ingram (karenanya
disebut Johari). Jendela Johari pada dasarnya menggambarkan tingkat saling
pengertian antarorang yang berinteraksi.
3.2 Saran
Konsep diri dan teori
Johary Window sangat diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Karena
dalam komunikasi seseorang harus mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya. Baik
itu yang tertutup maupun yang terbuka , hal ini membantu untuk efektifnya
komunikasi .
DAFTAR PUSTAKA
Tyastuti,Siti.Yuni Kusmiyati, Sri Handayani.2009.
Komunikasi dan Konseling dalam Pelayanan Kebidanan.Yogyakarta : Fitramaya
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi
Komunikasi.Cetakan 2004
Helmi, A. F. Dan Ramdhani, N. 1992. Konsep Diri dan
Kemampuan Bergaul.
Koentjoro. 1989. Konsep Pengenalan Diri dalam AMT.
Makalah. Dalam Modul Pelatihan AMT.